VIVAnews--Menonton aksi hip hop dengan paduan musik gamelan dan string orkestra, mungkin masih jarang terjadi di Indonesia. Namun Jogja Hip Hop Foundation (JHF) akan segera mewujudkannya pada 27-28 April mendatang.
Kelompok musik hip hop asal kota Yogyakarta itu akan tampil di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat. Acara yang turut digagas oleh Djarum Apresiasi Budaya itu rencananya juga akan menampilkan Iwa K, Saykoji, Soimah, Ki Catur Kuncoro dan Butet Kartaredjasa.
"Ada 15 lagu yang dibawakan, 12 lagu kami, yang 3 punya Saykoji dan Iwa K. Ada juga beberapa lagu yang akan menjadi materi lagu baru kami. Ya mungkin kami biasa membawakan lagu dengan jumlah itu, 'deal-deal'-an dengan penari dan durasi itu yang lumayan capek jadi staminanya juga harus dijaga," kata Muhammad Marzuki founder sekaligus personel JHF di kawasan Kemang Jakarta Selatan, Kamis 19 April 2012.
Gagasan ini adalah hasil peleburan budaya dari dua kota yang bertolak belakang melalui musik. Dalam pentas ini terdapat perpaduan budaya Yogyakarta sebagai kota kelahiran JHF, berpadu dengan budaya New York, tempat berkembangnya musik hip hop.
Awalnya, pria yang kerap disapa Juki alias Kill The DJ ini memang tak berniat terjun sebagai rapper, hingga akhirnya tahun 2003 dia membentuk JHF, kelompok hip hop asal Jogja yang kerap menggunakan bahasa Jawa dalam lirik lagunya.
Duo bersaudara Butet Kartaredjasa dan Djaduk Ferianto juga merasa wajib ikut terlibat dalam pementasan yang bertajuk 'NewYorkarto: Orang Jawa Ngerap di New York' itu.
"Saya tidak ingin jadi orangtua yang durhaka, jelek-jelek begini saya adalah aktor teater yang pernah disutradarai Kill The DJ. Saya ini hutang kebudayaan sama dia," kata Butet Kartaredjasa.
Konser ini akan menggambarkan perjalanan JHF sebagai salah satu kelompok musik hip hop dalam membangun mimpi dan idealisme bermusiknya, suka dukanya, juga pertumbuhan dan pencapaian musikalnya. Selain itu akar tradisi yang membentuk dan memberi mereka semangat bermusik hingga pergaulannya dengan musik hip hop dunia juga diceritakan di dalamnya.
Jogja Hip Hop Foundation memang telah mencicipi panggung musik hip hop dunia, yaitu di New York. Bulan September mendatang penyanyi 'Jogja Istimewa' ini akan keliling 5 kota di Australia, sementara pada November, JHF akan manggung di 10 kota di Amerika.
"Di atas panggung ada 30 orang musisi, tapi yang paling menarik bagaimana para rapper dengan bahasa Jawa memasukkan unsur jazzy, rock ke dalam ranah hip hop, saya masukkan kendang sunda, gitar, angklung, pokoknya dengan instrumen yang kita punya," kata Djaduk selaku music director konser ini. Sementara show director dikerjakan oleh Agus Noor.(np)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar